Skip to main content

CARA PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN DIAGRAM BATANG

Penyajian Data merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk membuat laporan hasil penelitian agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pada umumnya, data yang diperoleh untuk dianalisis masih belum tersusun secara teratur sehingga perlu disajikan dengan baik. Nah, salah satu bentuk penyajian data adalah menyajikan data statistik yang berupa lambang atau diagram. Dengan demikian, Diagram merupakan lambang yang menunjukkan data secara visual yang didasarkan atas nilai-nilai pengamatan aslinya ataupun dari tabel-tabel sebelumnya. Ada beberapa jenis diagram, salah satunya adalah diagram batang. Kali ini saya akan memberikan langkah-langkah untuk membuat diagram batang.
Secara umum, Diagram Batang merupakan grafik yang mewakili data dalam bentuk persegi panjang (vertikal atau horizontal). Pada umumnya, diagram ini digunakan untuk mengambarkan kinerja objek pencarian selama periode tertentu.

Untuk membuat diagram batang, terlebih dahulu kita menyediakan data. Kali ini kita menyajikan data suhu tertinggi dan terendah dari beberapa kota. Berikut adalah datanya :

KOTA
Suhu Minimum (°C)
Suhu Maksimum(°C)
A
19
34
B
17
30
C
15
33
D
20
29
E
16
35

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat diagram batang di Excel :
1. Buka microsoft office excel 2007
      2. Pada tampilan lembar kerja, buat tabel penyajian data suhu tertinggi dan terendah. Dengan catatan,      pada kolom pertama di isi dengan kota. Kolom kedua diisi dengan Suhu Minimum(°C). Dan            kolom ketiga diisi dengan Suhu Maksimum(°C). Seperti pada gambar berikut.



    3.  Setelah itu, blok tabel kemudian klik “insert” lalu pilih menu “chart”.





    4. Setelah itu, akan muncul jendela insert chart. Terdapat beberapa jenis diagram, karena kita akan          membuat diagram batang, untuk itu kita pilih “column” yang menunjukkan bahwa itu adalah              diagram batang. Kemudian pilih model diagram pada sisi kanan, setelah itu klik “ok”.




    5. Setelah itu, akan muncul diagram batangnya. Seperti gambar berikut.


      Pada dasarnya, diagram batangnya sudah jadi dan sesuai dengan nilai yang ada pada tabel.                  Namun untuk memperjelas lagi, kita akan meng-edit agar diagramnya lebih mudah dipahami, dengan menambahkan judul dan keterangan pada masing-masing sumbunya.

    6. Untuk menambahkan judul, klik layout » chart tittle » above chart.

 
Setelah itu, muncul tulisan “chart tittle” dibagian judul. Blok tulisan tersebut kemudian ganti  menjadi“suhu tertinggidanterendahdi beberapa kota”. Setelah itu klik dua kali pada bagian luar area diagram.



7. Untuk memberikan keterangan pada masing-masing sumbu. Yang pertama kita akan memberikan keterangan pada sumbu horizontal yaitu dengan memilih layout » Axis Tittle » Primary Horizontal Axis Tittle » Tittle BelowAxis



         Ubah tulisan “Axis Tittle” dengan cara memblok tulisan kemudian ganti menjadi “Kota”.
        Lakukan dengan cara yang sama untuk memberikan keterangan pada sumbu vertikal.
  8. Selanjutnya, untuk mengubah warna dan desain diagram batang bisa dilakukan dengan memilih “design” pada area toolbar, kemudian ubah sesuai keinginan anda.

    
     Sampai disini cara penyajian data menggunakan diagram batang. Semoga panduan ini bisa bermanfaatbagi kita semua. Terimah kasih.
















Comments

Popular posts from this blog

Ukuran Kemiringan dan Ukuran Kecembungan

Selamat datang, di blog kami! Kali ini kita akan membahas mengenai Ukuran Kemiringan dan Ukuran Kecembungan. A. Ukuran Lokasi Ukuran kemiringan adalah ukuran yang menyatakan sebuah model distribusi yang mempunyai kemiringan tertentu. Apabila diketahui besarnya nilai ukuran ini maka dapat diketahui pula bagaimana model distribusinya, apakah distribusi itu simetrik, positif, atau negatif. Dibawah ini adalah model distribusi tersebut: Untuk mengetahui apakah sekumpulan data mengikuti model distribusi positif, negatif, atau simetrik, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien kemiringannya. Menurut Pearson ada beberapa rumus untuk menghitung koefisien kemiringannya, yaitu : a. Koefisien Kemiringan (modus) Dimana X = Rata-rata, Mo = Modus, dan S = Simpangan baku. b. Koefisien Kemiringan (Median) Dimana X = Rata-rata, Mo = Modus, dan S = Simpangan baku. c. Koefisien Kemiringan menggunakan Nilai Kuartil Menurut Pearson, dari hasil koefis...

Persamaan Differensial Faktor Integral

Assalamualaikum wr. wb Selamat datang kembali di blog kami, kali ini kita akan membahas tentang Persamaan Differensial Faktor Integral. Persamaan Diferensial Non Eksak adalah suatu Persamaan Dasar tingkat satu danberpangkat satu yang berbentuk: M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0                                            (1) dan memenuhi syarat: Penyelesaian Persamaan Diferensial Non Eksak dapat diperoleh dengan mengalikan pers. 1 dengan suatu fungsi u yang disebut Faktor Integral (FI) sehingga diperoleh PD Eksak yaitu:  u M(x,y) dx + u N(x,y) dy = 0                                    (2) karena PD (pers. 2) sudah berbentuk eksak, maka memenuhi : Rumus Umum FI : secara umum FI u terdiri dari tiga kondisi yaitu: 1. FI u sebagai fungsi x saja 2. FI u sebagai...

Contoh Soal Persamaan Differensial Eksak

Assalamualaikum wr. wb Kali ini kami akan memberikan contoh soal tentang PD Eksak, Bentuk Umum PD Eksak: M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 ===> My =Nx