Skip to main content

Turunan & Integral

Assalamualaikum wr. wb
Selamat datang kembali di blog kami, kali ini kita akan membahas mengenai Turunan dan Intergral.

A. Turunan

Turunan atau Deriviatif ialah pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai input.
Secara umum, turunan menyatakan bagaimanakah suatu besaran berubah akibat perubahan besaran yang lainnya, Contohnya: turunan dari posisi sebuah benda bergerak terhadap waktu ialah kecepatan sesaat oleh objek tersebut.
Proses dalam menemukan sebuah turunan disebut diferensiasi. Dan kebalikan dari sebuah turunan disebut dengan Anti Turunan. Teorema fundamental kalkulus mengatakan bahwa antiturunan yaitu sama dengan integrasi. Turunan dan integral ialah 2 fungsi penting dalam kalkulus.
Berikut merupakan beberapa aturan dasar yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan turunan :

1. Aturan turunan fungsi konstan



2. Aturan turunan fungsi identitas


3. Aturan turunan fungsi pangkat


6. Aturan hasil bagi dalam tururnan


7. Aturan hasil kali dalam turunan


Contoh soal :
1. Turunan dari f(x) = (2x + 3)(x2 + 2) yaitu:

jawab :
u = 2x + 3 ⇒ u’ = 2
v = x2 + 2 ⇒ v’ = 2x
f ‘(x) = u’ v + u v’
f ‘(x) = 2(x2 + 2) + (2x + 3) 2x
f ‘(x) = 2x2 + 4 + 4x2 + 6x
f ‘(x) = 6x2 + 6x + 4
2. 

B. Integral

Integral adalah suatu bentuk pada operasi matematika yang menjadi kebalikan atau biasa juga disebut sebagai invers dari operasi turunan. Serta limit dari jumlah maupun suatu luas daerah tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua macam hal yang harus dilaksanakan di dalam operasi integral yang mana keduanya telah dikategorikan menjadi 2 jenis integral.

Antara lain: integral sebagai invers atau kebalikan dari turunan atau yang biasa juga disebut sebagai Integral Tak Tentu.
Serta yang kedua, integral sebagai limit dari jumlah maupun suatu luas daerah tertentu yang disebut sebagai integral tentu.

Rumus umum integral :

Misalkan terdapat suatu fungsi sederhana axn. Integral dari fungsi tersebut adalah

keterangan :
k = koefisien
x = variabel
n = pangkat/derajat dari variabel
C = konstanta

Macam-macam integral 
1. Integral Tentu
Integral tentu didefinisikan sebagai jumlahan suatu daerah yang dibatasi kurva atau persamaan tertentu.
Berbeda dari integral tak tentu, integral tentu memiliki nilai tertentu karena batas yang ditentukan sudah jelas.
Secara umum, integral tentu didefinisikan sebagai
Keterangan:
·         f(x)  : persamaan kurva
·         a, b  : batas bawah dan batas atas integral
·         F(b), F(a) : nilai integral untuk x = b dan x = a.

contoh soal :
jawab :
Dalam soal ini, batas atas adalah 1 dan batas bawah -2. Tahap pertama yang perlu kita lakukan adalah melakukan integral fungsi  3x2 + 5x + 2 menjadi seperti di bawah ini.
Setelah kita mendapatkan bentuk integral dari fungsi tersebut, kita dapat memasukkan nilai batas atas dan bawah ke dalam fungsi tersebut lalu mengurangkannya menjadi seperti berikut.
Contoh Soal Integral no 1
Hasil dari integraltersebut adalah 27,5.

2. Tentukanlah integral x jika f’(x) =  3x2



Jawab :
Dalam mengerjakan soal ini, kita harus memperhatikan fungsi secara seksama. Dalam soal tersebut fungsi berbentuk f’(x) yang menandakan bahwa fungsi tersebut merupakan suatu turunan dari fungsi tertentu. Untuk mengerjakan soal tersebut, kita dapat menggunakan sifat dasar integral tak tentu seperti di bawah.
Sehingga nilai integral dari fungsi tersebut adalah x3+C.


2. integral tak tentu
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, integral tak tentu merupakan suatu kebalikan dari turunan. Kalian dapat menyebutnya sebagai anti turunan atau antiderivative.
Integral tak tentu dari suatu fungsi menghasilkan fungsi baru yang belum memiliki nilai yang tentu karena masih terdapat variabel dalam fungsi baru tersebut. Bentuk umum integral tentu  Integral
Integral Tak Tentu

Keterangan:
·         f(x)  : persamaan kurva
·         F(x)  : luasan di bawah kurva f(x)
·         C     : konstanta


contoh soal:

1. Carilah hasil integral tak tentu dari ʃ 8x– 6x+ 4x – 2 dx.


jawab:
Contoh Soal Integral no 2
Jadi hasil dari ʃ 8x– 6x+ 4x – 2 dx adalah 2x– 2x+ 2x2 – 2x + C.

2. Tentukan nilai dari ʃ 4 sin x + 7 cos x dx 

jawab :
ʃ sin x dx = – cos x + C
ʃ cos x dx = sin x + C
Maka:
ʃ 4 sin x + 7 cos x dx = – 4cos x + 7sin x + C
Jadi, nilai dari nilai dari ʃ 4 sin x + 7 cos x dx adalah – 4cos x + 7sin x + C.


Terimakasih telah berkunjung. :)

Comments

Popular posts from this blog

Ukuran Kemiringan dan Ukuran Kecembungan

Selamat datang, di blog kami! Kali ini kita akan membahas mengenai Ukuran Kemiringan dan Ukuran Kecembungan. A. Ukuran Lokasi Ukuran kemiringan adalah ukuran yang menyatakan sebuah model distribusi yang mempunyai kemiringan tertentu. Apabila diketahui besarnya nilai ukuran ini maka dapat diketahui pula bagaimana model distribusinya, apakah distribusi itu simetrik, positif, atau negatif. Dibawah ini adalah model distribusi tersebut: Untuk mengetahui apakah sekumpulan data mengikuti model distribusi positif, negatif, atau simetrik, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien kemiringannya. Menurut Pearson ada beberapa rumus untuk menghitung koefisien kemiringannya, yaitu : a. Koefisien Kemiringan (modus) Dimana X = Rata-rata, Mo = Modus, dan S = Simpangan baku. b. Koefisien Kemiringan (Median) Dimana X = Rata-rata, Mo = Modus, dan S = Simpangan baku. c. Koefisien Kemiringan menggunakan Nilai Kuartil Menurut Pearson, dari hasil koefis...

Persamaan Differensial Faktor Integral

Assalamualaikum wr. wb Selamat datang kembali di blog kami, kali ini kita akan membahas tentang Persamaan Differensial Faktor Integral. Persamaan Diferensial Non Eksak adalah suatu Persamaan Dasar tingkat satu danberpangkat satu yang berbentuk: M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0                                            (1) dan memenuhi syarat: Penyelesaian Persamaan Diferensial Non Eksak dapat diperoleh dengan mengalikan pers. 1 dengan suatu fungsi u yang disebut Faktor Integral (FI) sehingga diperoleh PD Eksak yaitu:  u M(x,y) dx + u N(x,y) dy = 0                                    (2) karena PD (pers. 2) sudah berbentuk eksak, maka memenuhi : Rumus Umum FI : secara umum FI u terdiri dari tiga kondisi yaitu: 1. FI u sebagai fungsi x saja 2. FI u sebagai...

Contoh Soal Persamaan Differensial Eksak

Assalamualaikum wr. wb Kali ini kami akan memberikan contoh soal tentang PD Eksak, Bentuk Umum PD Eksak: M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 ===> My =Nx